BAB
II
PEMBAHASAN
OBAT
KARDIOVASKULER
Obat kardiovaskuler: adalah obat yang
digunakan untuk kelainan jantung dan pembuluh darah
Obat
kardiovaskuler dibedakan:
1. Obat
antiangina
2. Obat
antiaritmia
3. Obat
glikosida
4. Obat
antihipertensi
1.
OBAT
ANTIANGINA
Antiangina adalah obat untuk angina pectoris
(ketidak seimbangan antara permintaan (demand) dan penyediaan (supply) oksigen
pada salah satu bagian jantung
Penyebab angina:
·
Kebutuhan
O2 meningkat → exercise berlebihan
·
Penyediaan
O2 menurun → sumbatan vaskuler
Cara
kerja antiangina:
·
Menurunkan
kebutuhan jantung akan oksigen dengan jalan menurunkan kerjanya. (penyekat
reseptor beta)
·
Melebarkan
pembuluh darah koroner → memperlancar aliran darah (vasodilator)
·
Kombinasi
keduanya
Obat antiangina:
1. Nitrat organik
2. Penghambat beta
3. Penyakat kanal kalsium
Nitrat Organik
obat
|
Dosis
|
farmakodinamik
|
Pemakaian
dan pertimbangan
|
Nitrogliserin
Nitrositrat
Nito-bid
Isosorbid dinitrat (sorbitrat)
|
Sl: 0,4 mg
IV : mula-mula 5µg/mnt
Salep : 1” sampai 2”
PO: 5-40 mg
SL : 2’5-10 mg
Tablet kunyah : 5-10 mg
|
Mula-mula 1-3 menit
L : 20-30 mnt
Mula-mula 1-3 menit
L : 30-6 mnt
Mula 20-60 mnt
L : 3-8 jam
mula 20-40 mnt
L : 4-6 jam
SL :
Mula 5 mnt
L : 0,5-2 jam
|
Untuk serangan angina akut. Letakkan tablet
dibawah lidah
Untuk mengobati angina berat dan hipertensi.
Untuk mencegah serangan angina
Untuk mencegah serangan angina. Dapat
menurukan tekanan darah. Toleransi dapat terjadi pada pemakaian yang lama.
|
Farmakokinetik
·
Metabolisme
nitrat organik terjadi dinhati
·
Kadar
puncak 4 menit setelah pemberian sublingual
·
Ekskresi
sebagian besar lewat ginjal
Efek samping
·
Sakit
kepala
·
Pusing
·
Ingin
pingsan
·
Mual
Penghambat Beta(Β)
Obat-obat ini selain dipakai sebagai obat
antiangina juga sebagai obat antiaritmia dan antihipertensi. Penghambat beta
efektif untuk mengurangi denyut jantung, serta meredakan rasa nyeri.
obat
|
Dosis
|
farmakodinamik
|
Pemakaian
dan pertimbangan
|
Propanolol
(inderal)
Atenolol (tenormin)
Metoprolol (lopressor)
|
D : PO : 10-20 mg
R : 20-60 mg
Kapsul 80 mg/hr
PO : 50-100 mg/ hr
PO : 50-200 mg/hr
|
Mula-mula : 30 menit
L : 4-12 jam
Mula :60 menit
L : 2-4 jam
Mula : 15 menit
L : 6-12 jam
|
Merupakan penghambat beta pertama, tidak
lagi menjadi obat pilihan untuk mencegah angina karena adanya resiko
bronkospasme
Penghambat beta kardioselektif dapat dipakai
untuk klien asma
Sama seperti atenolol. Sering dipakai untuk
penderita sakit jantung.
|
Farmakokinetik
·
Propanolol
dan metoprolol dimetabolisme dan dikeluarkan oleh hati
·
50%
Atenolol dikeluarkan tidak berubah oleh ginjal dan 50% lainnya diekskresikan
tanpa diabsorpsi oleh feses
eFek samping:
·
Bronkospasme
·
Impoten
Penghambat Rantai Kalsium
Penghambat kalsium menurunkan kontraktilitas
jantung dan beban kerja jantung, sehingga dengan demikian mengurangi keperluan
jangtung akan oksigen.
obat
|
dosis
|
farmakodinamik
|
Pemakaian
dan pertimbangan
|
Verapamil (calan)
Nifedipin
(procardia)
Diltiazem (cardizem)
|
PO : 40-120 mg
IV : 5-10 mg selama 2 menit
PO : 10-30 mg setiap 6-8 jam,
Tidak melebihi 180 mg/hr
PO : 30-60 mg
SR : 60-120 mg/12 jam
|
Mula kerja : 10 mnt
L : PO : 7 jam
IV : 2 jam
Mula: 30 mnt
L : 6-8 jam
Mula : 30 mnt
L : 6-8 jam
|
Untuk angina dapat terjadi hipotensi
Untuk angina. Terutama darah harus dipantau
dengan ketat, terutama jika klien memakai nitrat atau penghambat
beta.penghambat kalsium yang tepat
Fungsi ginjal harus dipantau
|
Farmakokinetk :
·
80%-90%
dari penghambat rantai kalsium diabsorpsi melalui mukosa gastrointestinal.
·
Metabolisme
di dalm hati akan mengurangi tersedianya obat bebas dalam sirkulasi.
Efek samping :
·
Hipotensi
2.
OBAT ANTIARITMIA
Cara kerja obat :
·
Menurunkan
kepekaan jantung terhadap rangsangan
·
Menghmbat
penghantaran syaraf
·
Menurunkan
kekuatan jantung
·
Menambah
periode istirahat jantung
obat
|
Dosis
|
Pemakaian
dan pertimbangan
|
Amiodaron (cordaron)
Disopiramid
Lidokain
Propanolol
verapamil
|
PO : 200-600 mg/hr
kaps100mg
inji.v.2%
inji.v.100mg
PO : 10-30 mg
PO : 40-80 mg
IV : 5-10 mg
|
Untuk disritmia ventrikel yang mengancam
nyawa.
Untuk disritmia ventrikel.
Untuk disritmia ventrikel pada keadaan
darurat
Untuk disritmia ventrikel, takikardia
Untuk disritmia supraventrikel
|
3.
OBAT GLIKOSIDA ( obat payah jantung )
Obat glikosida
disebut juga kelompok obat digitalis. Obat ini berfungsi meningkatkan kekuatan
otot jantung sehingga kardiac output meningkat, akhirnya darah kembali,
akibatnya:
·
Jantung
dalam keadaan istirahat
·
Jantung
yang membesar menjadi mengecil
·
Frekuensinya
menurun
Gejala keracunan
digitalis:
a. Nafsu makan hilang, mual, muntah, diare
b. Bradikardi
c. Aritmia
d. Sakit kepala berat
Indikator
keberhasilan:
a. Sesak nafas hilang
b. Odemnya hilang
c. ECG normal
d. Penderita merasa lebih segar
obat
|
Dosis
|
Pemakaian
dan pertimbangan
|
Digoksin
Digitoksin
furosemid
|
PO :
D : 0,5-1 mg dlm 2 dosis
R : 0,125-0,5 mg/hr
Lansia : 0.125 mg/hr
A : 0,02-0,04 mg/kg/hr
IV : 0,25 mg/ml
PO :
0,8-1,2 mg/hr
PO : 20-80 mg
|
Untuk PJK, aritmia.
Untuk PJK
Untuk edema paruparu dan perifer akibat
PJK,hipertensi. Furosemid meningkatkan ekskresi kalsium.
|
4.
OBAT ANTIHIPERTENSI
Obat hipertensi
terbagi menjadi 5 yaitu :
1. Diuretik
Untuk edema paru dan
perifer akibat PJK
Efek samping:
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Obat
|
Dosis
|
Asam etakrinat
furosemid
|
PO :
D : 50-200 mg/hr
A : 25
mg/hr
IV : D: 0,5-1 mg/kg/dosis
PO : 20-80 mg
|
2. penghambat adrenergik alfa dan beta
obat ini untuk
penurunan tekanan darah
Efek samping :
diare, pusing, mengantuk
Obat
|
Dosis
|
labetalol
|
D : 100 mg
R : 200-800 mg
|
3. Vasodilator
Obat ini bekerja
dengan merelaksasikan otot polos dari pembuluh darah, terutama arteri sehngga
dapat menyebabkan vasodilatasi.
Efek samping :
edema, takikardia
Obat
|
Dosis
|
minoksidil
|
D : PO : 5 mg/hr
|
4. antagonis angiotensin
Obat
|
Dosis
|
Kaptopril
lisinopril
|
D : PO : 12,5-25 mg
R : 25-50 mg
D : 10 mg/hr
R : 20-40 mg/hr
|
Efek samping : mual, muntah, diare, pusing, letih,
insomnia, takikardia
5. penghambat
rantai kalsium
Obat
|
Dosis
|
Nifedipin
Diltiazem
|
D : 40-60 mg/hr
D : 60-120 mg
|
OBAT-OBATAN
PENCERNAAN
Macam-macam
obat pencernaaan:
1.
obat
antasida
obat antasida adalah suatu zat yang
memberikan reaksi alkali sehingga menetralkan asam lambung sehingga
menghilangkan nyeri lambung.
Pemakaian antasida tidak boleh
terlalu sering karena akan menyebabkan konstipasi.
Contoh obatnya : mylanta, simetidin
(tagamet), ranitidin (zantac).
Manajemen ulkus lambung :
a. ketenangan
: diazepam/luminal
b. hambatan
nefron esofagus : beladona
c. mengikat
HCL : antasida
2.
obat
digestan
Obat
pencernaan jenis ini biasanya berisi enzim-enzim atau campurannya yang berguna
untuk memperbaiki fungsi pencernaan.
Adapun secara garis besar sediaan
digestan yang bermanfaat adalah sebagai berikut :
1. Enzim pankreas
Enzim
pankreas dalam sediaan dikenal sebagai pankreatin
dan pankrelipase. Kedua zat
tersebut mengandung amilase, tripsin (protease) dan lipase.
Pankrelipase berasal dari pankreas hewan, aktivitas lipasenya relatif lebih
tinggi daripada pankreatin.
Pankrelipase
diindikasikan pada keadaan defesiensi sekret pankreas misalnya pada
pankreatitis dan mukovisidosis. Ennzim ini dirusak asam lambung sehingga harus
dibuat dalam bentuk tablet enteral.
Enzim
pankreas sedikit sekali menyebabkan efek samping. Dosis tinggi dapat
menyebabkan mual dan diare dan juga hiperurisemia.
2. Pepsin
Pepsin adalah enzim
proteolitik yang kurang penting dibanding dengan enzim pankreas. Pada
defisiensi pepsin, tidak ditemukan gejala yang serius. Defisiensi pepsin total
ditemukan pada pasien aklorhidria. Kegagalan lambung untuk mensekresi pepsin
dan asam dengan rangsangan yang adekuat disebut akilia gastrika, sering terjadi
pada pasien anemia pernisiosa dan karsinoma lambung.
3. Empedu
Empedu
mengandung asam empedu dan konjugatnya. Zat empedu yang penting untuk manusia
ialah garam natrium asam kolat dan asam kenodeoksikolat. Selain penting untuk
penyerapan lemak, empedu juga penting untuk absorpsi zat larut lemak misalnya
vitamin A, D, E dan K.
Dalam
jumlah besar, garam empedu dapat menetralkan asam lambung yang masuk ke
duodenum.Pada keadaan normal hati mensekresi ± 24 g garam empedu atau 700 -
1000 ml cairan empedu/hari.
Kira-kira
85 % empedu diabsorpsi pada usus kecil bagian bawah (sirkulasi
enterohepatik), sehingga hanya 80 mg garam empedu yang harus disintesis
perharinya.
Asam-asam
empedu meningkatkan sekresi empedu dan disebut zat koleretik, garam empedu
kurang memperlihatkan aktivitas koleretik. Asam dehidrokolat suatu kolat
semisintetik terutama aktif untuk merangsang empedu dengan BM
(Berat molekul) rendah karena itu dinamakan zaat hidrokoleretik. Zat ini hanya
merangsang pengeluaran empedu dan bukan prosuksi empedu.
Berbeda
dengan asam kolat, asam kenodeoksikolat menurunkan kadar kolesterol dalam
empedu. Obat ini berguna untuk mengatasi batu kolesterol kandung empedu pada
pasien tertentu.
Asam
kenodeoksikolat bekerja dengan menurunkan absorpsi kolesterol dari usus dan
menurunkan sintesis kolesterol. Bila kadar asam kenodeoksikolat mencapai 70 %
empedu total, maka larutan empedu yang tadinya jenuh kolesterol menjadi tidak
jenuh.
Graam
empedu menurunkan resistensi mukosa saluran cerna terhadap asam lambung.
Kenyataan ini diduga mempunyai implikasi terhadap terjadinya gastritis, tkak
peptik dan refluks esofagus.
3.
obat
emetik
obat yang merangsang tenggorokan sehingga membuat
seseorang muntah
Obat
|
dosis
|
Sirup ipekak
Apomorfin
|
D : PO : 15 ml
A > 1 thn : 15 ml
D : SK : 4-10 mg
|
4.
obat
antiemetik
obat ini bertujuan utuk mengurangi rasa mual dan
mengurangi frekuensi mual
Obat
|
dosis
|
Klorpromazin
Metoklopramid
Dimenhidrinat
|
PO : IM : 10-25 mg
tiap 4-6 jam
PO : 10 mg
Tab 500 mg,btl
1000tab
|
5.
obat
antispamodik
Obat
|
fungsi
|
Hyosine
Clidinium
Mebeverine
Tiemonium
|
Pengobtan tukak
lambung
Mengobati kram perut
Mengobati kram dan
kejang pada perut dan usus
mengurangi kejang
otot pada usus, bilari, kandung kemih, dan uterus.
|
6.
obat
laksatif
laksatif dipakai untuk mengeluarkan tinja.
Ada 4 tipe laksatif:
a. pencahar
rangsang
Pencahar perangsang secara langsung
merangsang dinding usus besar untuk berkontraksi dan mengeluarkan isinya. Obat
ini mengandung substansi yang dapat mengiritasi seperti senna, kaskara,
fenolftalein, bisakodil atau minyak kastor. Obat ini bekerja setelah 6-8 jam
dan menghasilkan tinja setengah padat, tapi sering menyebabkan kram perut. Dalam
bentuk supositoria (obat yang dimasukkan melalui lubang dubur), akan
bekerja setelah 15-60 menit.
b. pencahar
garam
Bahan-bahan osmotik
mendorong sejumlah besar air ke dalam usus besar, sehingga tinja menjadi lunak
dan mudah dilepaskan. Cairan yang berlebihan juga meregangkan dinding usus
besar dan merangsang kontraksi. Pencahar ini mengandung garam-garam (fosfat,
sulfat dan magnesium) atau gula (laktulosa dan sorbitol).
Pencahar ini pada umumnya bekerja dalam 3 jam dan lebih baik digunakan sebagai
pengobatan daripada untuk pencegahan
c. pembentuk
isi usus (bulk)
Bulking agents
(gandum, psilium, kalsium polikarbofil dan metilselulosa) bisa menambahkan
serat pada tinja. Penambahan serat ini akan merangsang kontraksi alami usus dan
tinja yang berserat lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan. Bulking agents
bekerja perlahan dan merupakan obat yang paling aman untuk merangsang buang air
besar yang teratur. Pada mulanya diberikan dalam jumlah kecil. Dosisnya
ditingkatkan secara bertahap, sampai dicapai keteraturan dalam buang air besar.
Orang yang menggunakan bahan-bahan ini harus selalu minum banyak cairan.
d. pelunak
tinja
Dokusat akan
meningkatkan jumlah air yang dapat diserap oleh tinja
Obat yang biasa digunakan natrium dokusat, kalsium
dokusat, miyak mineral
7.
obat
anti diare
penyebab diare:
a. makanan
b. pengerasan
tinja
c. toksin
bakteri
d. reaksi
obat
e. tumor
usus
f. stres dan kecemasan
obat-obatan
antidiare
loperamid,
absorben (kaolin-pekin/kaopectate dan garam-garam bismut/pepto bismol)
obat-obat
ini dimetabolisasi didalam hati dan diekskresikan melalui tinja dan air kemih.
Masa kerja obat ini 3-4 jam.
OBAT-OBATAN PERNAFASAN
Saluran
pernafasan terdiri dari 2 bagian utama :
a. saluran
pernafasan atas
jeis infeksi biasa : batuk pilek, faringitis,
sinusitis
b. saluran
pernafasan bawah
jenis-jenis infeksinya : asma,amfizema, bronchitis
kronik, bronkioklialis
obat-obatan
saluran pernafasan atas
1.
antihistamin
manfaat obat ini mengobati rhinitis yang ditimbulkan
oleh flu, mengurangi rasa gatal pada hidung yang menyebabkan pederita bersin
banyak. Obat ini dapat menimbulkan rasa mengantuk.
Nama obat
|
dosis
|
Anti histamin
Difenhidramin
( Benadryl )
Kloerfenilamen maleat
Fenotiasin
(aksi antihistamin)
Prometazine
Timeprazine
Turunan piperazine
(aksi antihistamin)
Hydroxyzine
|
D : PO : 25-50 mg, setiap 4-6 jam
D : PO, IM, IV : 5 mg/kg/h dalam 4 dosis terbagi,
tidak lebih dari 300 mg/hari
D: PO : 2-4 mg, setiap 4-6 jam
A: 6-12 thn: 2 mg, setiap 4-6 jam
A: 2-6 thn: PO, 1 mg, setiap 4-6 jam
D: PO: IM: 12,5-25 mg, setiap 4-6 jam
D: PO: 2,5 mg (4 x sehari)
A: 3-12 thn: O: 2,5 (3x sehari)
D: PO: 25-100 mg
A: (<6thn):>
|
Keterangan:
D: Dewasa, A: anak-anak, PO: per oral, IM:
intramuscular, IV: intravena
|
|
2.
obat
dekongestan
merangsang reseptor sehingga mukosa hidung menciut
dan sekresi cairan berkurang.
Efek samping : tensi
Obat
|
dosis
|
Efedrin
Fenilefrin
fenilpropanolamin
|
D : 25-50 mg
Larutan 0,25-1%
D: 25-50 mg
|
3.
obat
antitusif
menekan reflak batuk di pusat batuk/SSP
efek samping : depresi, konstipasi
Obat
|
dosis
|
Narkotik :
Kodein
Non narkotik :
dekstometorphan
|
D : 10-20 mg setiap 4-6 jam
D : 10-20 mg
|
4.
obat
ekspektoran
merangsang pengeluaran sekret
Obat
|
dosis
|
Gliseril gualakolat
OBH
|
sirup : 25 mg/5ml,
tab 100 mg
cairan 200 ml
|
5.
obat
mukolitik
obat ini mencairkan dan mengencerkan sekret mukosa
yang kental.
Efek samping : mual dan muntah
Obat
|
dosis
|
Ambroxol
bromheksin
|
D : 30 mg
A : 15 mg
D : 8-17 mg
A : 1,6-8 mg
|
obat-obatan
saluran pernafasan bawah
bronkodilator dan
antiasma
Bronkodilator adalah obat yang
mempunyai efek antibronkokonstriksi.1 Bronkodilator dapat
mengembalikan obstruksi jalan nafas pada asma. Cara kerjanya adalah melalui
efek langsung obat pada otot polos saluran nafas. Bronkodilator dapat diberikan secara enteral,
parenteral, atau inhalasi. Obat-obat tersebut mempunyai indeks terapeutik yang
lebih baik bila diberikan sebagai aerosol daripada parenteral atau enteral. Di
klinik aerosol dapat diperoleh melalui nebulizer (jets atau ultrasonik), metered
dose inhaler (MDI), dan dry powder inhaler (DPI).2
Medikasi
|
Sediaan obat
|
Dosis dewasa
|
Dosis
anak
|
Terbutalin
Salbutamol
Fenoterol
Prokaterol
|
IDT
0,25mg/semprot Turbuhaler 0,25 mg ;
0,5mg/hirup
Respule/solutio 5m/2ml
Tablet 2,5 mg
Sirup 1,5 ; 2,5 mg/ 5
IDT 100 mcg/semprot
Nebules / solutio
2,5 mg/2 ml, 5 mg / ml
Tablet 2 mg, 4 mg
Sirup 1 mg, 2 mg / 5 ml
IDT100,200mcg/semprot
Solutio 100 mcg / ml
IDT 10 mcg/semprot
Tablet 25, 50 mcg
Sirup 5 mcg / ml
|
Inhalasi
0,25
– 0,5 mg
3 – 4 x / hari
Oral 1,5 – 2,5 mg
3 – 4 x / hari
Inhalasi 200 mcg, 3 - 4 x /
hari
Oral 1 – 2 mg, 3 – 4
x / hari
200 mcg, 3 -4 x / hari
10 – 20 mcg
2 – 4 x / hari
2 x 50 mcg / hari
2 x 5 ml / hari
|
Inhalasi 0,25 mg
3 – 4 x / hari
(> 12 tahun)
Oral 0,05
mg/kgBB/x
3 – 4 x / hari
Inhalasi 100 mcg, 3 - 4 x /
hari
Oral 0,05mg / kg BB / x 3
– 4 x / hari
100 mcg, 3 - 4 x / hari
10 mcg
2 x / hari
2 x 25 mcg / hari
2 x 2,5 ml / hari
|
Salmeterol
Bambuterol
Prokaterol
Formoterol
|
IDT 25 mcg/semprot
Rotadisk 50 mcg
Tablet 10 mcg
Tablet 25, 50 mcg
Sirup 5 mcg / ml
IDT 4,5 ; 9 mcg/semprot
|
2 -4 semprot,
2 x / hari
1 x 10 mg / hari,
Malam
2 x 50 mcg / hari
2 x 5 ml / hari
4,5 – 9 mcg
1 – 2 x / hari
|
1 - 2 semprot,
2 x / hari
2 x 25 mcg / hari
2 x 2,5 ml / hari
2 x 1 semprot
( > 12 tahun )
|
Bronkodilator Teofilin adalah suatu metilsantin yang memiliki
struktur kimia mirip dengan santin pada diet umum, kafein dan teobromin.
Aminofilin adalah garam etilendiamin yang disintesis untuk meningkatkan kelarutan
santin pada pH netral
Medikasi
|
Sediaan
|
Dosis dewasa
|
Dosis anak
|
Aminofilin
Teofilin lepas lambat
Aminofilin
lepas lambat
|
Tablet 130, 150 mg
Tablet 200 mg
Tablet 125, 250, 300 mg 400 mg
Tablet 225 mg
|
3 – 5 mg / kgBB / x
3 – 4 x / hari
2 x 125 – 300 mg
200 – 400 mg, 1 x / hari
2 x 1 tablet
|
3 – 5 mg / kgBB / x
3 – 4 x / hari
2 x 125 mg ( > 6 tahun)
½ - 1 tablet, 2 x ./ hari
( > 12 tahun)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar