Minggu, 29 April 2012

farmakologi



BAB II
PEMBAHASAN

OBAT KARDIOVASKULER
Obat kardiovaskuler: adalah obat yang digunakan untuk kelainan jantung dan pembuluh darah
Obat kardiovaskuler dibedakan:
1.      Obat antiangina
2.      Obat antiaritmia
3.      Obat glikosida
4.      Obat antihipertensi
1.      OBAT ANTIANGINA
Antiangina adalah obat untuk angina pectoris (ketidak seimbangan antara permintaan (demand) dan penyediaan (supply) oksigen pada salah satu bagian jantung
Penyebab angina:
·         Kebutuhan O2 meningkat → exercise berlebihan
·         Penyediaan O2 menurun → sumbatan vaskuler
Cara kerja antiangina:
·       Menurunkan kebutuhan jantung akan oksigen dengan jalan menurunkan kerjanya. (penyekat reseptor beta)
·       Melebarkan pembuluh darah koroner → memperlancar aliran darah (vasodilator)
·       Kombinasi keduanya
Obat antiangina:
1.      Nitrat organik
2.      Penghambat beta
3.      Penyakat kanal kalsium
Nitrat Organik
obat
Dosis
farmakodinamik
Pemakaian dan pertimbangan
Nitrogliserin
Nitrositrat





Nito-bid


Isosorbid dinitrat (sorbitrat)

Sl: 0,4 mg

IV : mula-mula 5µg/mnt
Salep : 1” sampai 2”
PO: 5-40 mg

SL : 2’5-10 mg
Tablet kunyah : 5-10 mg

Mula-mula 1-3 menit
L : 20-30 mnt
Mula-mula 1-3 menit
L : 30-6 mnt
Mula 20-60 mnt
L : 3-8 jam
mula 20-40 mnt
L : 4-6 jam
SL :
Mula 5 mnt
L : 0,5-2 jam

Untuk serangan angina akut. Letakkan tablet dibawah lidah
Untuk mengobati angina berat dan hipertensi.
Untuk mencegah serangan angina
Untuk mencegah serangan angina. Dapat menurukan tekanan darah. Toleransi dapat terjadi pada pemakaian yang lama.



Farmakokinetik
·         Metabolisme nitrat organik terjadi dinhati
·         Kadar puncak 4 menit setelah pemberian sublingual
·         Ekskresi sebagian besar lewat ginjal
Efek samping
·         Sakit kepala
·         Pusing
·         Ingin pingsan
·         Mual
Penghambat Beta(Β)
Obat-obat ini selain dipakai sebagai obat antiangina juga sebagai obat antiaritmia dan antihipertensi. Penghambat beta efektif untuk mengurangi denyut jantung, serta meredakan rasa nyeri.
obat
Dosis
farmakodinamik
Pemakaian dan pertimbangan
Propanolol
(inderal)



Atenolol (tenormin)

Metoprolol (lopressor)
D : PO : 10-20 mg
R : 20-60 mg
Kapsul 80 mg/hr


PO : 50-100 mg/ hr

PO : 50-200 mg/hr
Mula-mula : 30 menit
L : 4-12 jam



Mula :60 menit
L : 2-4 jam

Mula : 15 menit
L : 6-12 jam
Merupakan penghambat beta pertama, tidak lagi menjadi obat pilihan untuk mencegah angina karena adanya resiko bronkospasme
Penghambat beta kardioselektif dapat dipakai untuk klien asma
Sama seperti atenolol. Sering dipakai untuk penderita sakit jantung.


Farmakokinetik
·         Propanolol dan metoprolol dimetabolisme dan dikeluarkan oleh hati
·         50% Atenolol dikeluarkan tidak berubah oleh ginjal dan 50% lainnya diekskresikan tanpa diabsorpsi oleh feses
eFek samping:
·         Bronkospasme
·         Impoten
Penghambat Rantai Kalsium
Penghambat kalsium menurunkan kontraktilitas jantung dan beban kerja jantung, sehingga dengan demikian mengurangi keperluan jangtung akan oksigen.
obat
dosis
farmakodinamik
Pemakaian dan pertimbangan
Verapamil (calan)

Nifedipin
(procardia)




Diltiazem (cardizem)

PO : 40-120 mg
IV : 5-10 mg selama 2 menit
PO : 10-30 mg setiap 6-8 jam,
Tidak melebihi 180 mg/hr


PO : 30-60 mg
SR : 60-120 mg/12 jam
Mula kerja : 10 mnt
L : PO : 7 jam
IV : 2 jam
Mula: 30 mnt
L : 6-8 jam




Mula : 30 mnt
L : 6-8 jam

Untuk angina dapat terjadi hipotensi

Untuk angina. Terutama darah harus dipantau dengan ketat, terutama jika klien memakai nitrat atau penghambat beta.penghambat kalsium yang tepat
Fungsi ginjal harus dipantau


Farmakokinetk :
·         80%-90% dari penghambat rantai kalsium diabsorpsi melalui mukosa gastrointestinal.
·         Metabolisme di dalm hati akan mengurangi tersedianya obat bebas dalam sirkulasi.
Efek samping :
·         Hipotensi

2.    OBAT ANTIARITMIA
Cara kerja obat :
·         Menurunkan kepekaan jantung terhadap rangsangan
·         Menghmbat penghantaran syaraf
·         Menurunkan kekuatan jantung
·         Menambah periode istirahat jantung
obat
Dosis
Pemakaian dan pertimbangan
Amiodaron (cordaron)

Disopiramid
Lidokain

Propanolol
verapamil
PO : 200-600 mg/hr

kaps100mg
inji.v.2%
inji.v.100mg
PO : 10-30 mg
PO : 40-80 mg
IV : 5-10 mg
Untuk disritmia ventrikel yang mengancam nyawa.
Untuk disritmia ventrikel.
Untuk disritmia ventrikel pada keadaan darurat
Untuk disritmia ventrikel, takikardia
Untuk disritmia supraventrikel

3.        OBAT GLIKOSIDA ( obat payah jantung )
Obat glikosida disebut juga kelompok obat digitalis. Obat ini berfungsi meningkatkan kekuatan otot jantung sehingga kardiac output meningkat, akhirnya darah kembali, akibatnya:
·         Jantung dalam keadaan istirahat
·         Jantung yang membesar menjadi mengecil
·         Frekuensinya menurun
Gejala keracunan digitalis:
a.       Nafsu makan hilang, mual, muntah, diare
b.      Bradikardi
c.       Aritmia
d.      Sakit kepala berat
Indikator keberhasilan:
a.       Sesak nafas hilang
b.      Odemnya hilang
c.       ECG normal
d.      Penderita merasa lebih segar
obat
Dosis
Pemakaian dan pertimbangan
Digoksin






Digitoksin

furosemid
PO :
D : 0,5-1 mg dlm 2 dosis
R : 0,125-0,5 mg/hr
Lansia : 0.125 mg/hr
A : 0,02-0,04 mg/kg/hr
IV : 0,25 mg/ml
 PO : 0,8-1,2 mg/hr
PO : 20-80 mg
Untuk PJK, aritmia.






Untuk PJK

Untuk edema paruparu dan perifer akibat PJK,hipertensi. Furosemid meningkatkan ekskresi kalsium.

4.        OBAT ANTIHIPERTENSI
Obat hipertensi terbagi menjadi 5  yaitu :
1.      Diuretik
Untuk edema paru dan perifer akibat PJK
Efek samping: ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Obat
Dosis
Asam etakrinat


furosemid
 PO : D : 50-200 mg/hr
A : 25 mg/hr
IV : D: 0,5-1 mg/kg/dosis
PO : 20-80 mg

2.      penghambat adrenergik alfa dan beta
obat ini untuk penurunan tekanan darah
Efek samping : diare, pusing, mengantuk
Obat
Dosis
labetalol
D : 100 mg
R : 200-800 mg

3.      Vasodilator
Obat ini bekerja dengan merelaksasikan otot polos dari pembuluh darah, terutama arteri sehngga dapat menyebabkan vasodilatasi.
Efek samping : edema, takikardia
Obat
Dosis
minoksidil
D : PO : 5 mg/hr

4.      antagonis angiotensin
Obat
Dosis
Kaptopril

lisinopril
D : PO : 12,5-25 mg
R : 25-50 mg
D : 10 mg/hr
R : 20-40 mg/hr
Efek samping : mual, muntah, diare, pusing, letih, insomnia, takikardia
5.      penghambat rantai kalsium
Obat
Dosis
Nifedipin
Diltiazem
D : 40-60 mg/hr
D : 60-120 mg

OBAT-OBATAN PENCERNAAN
Macam-macam obat pencernaaan:
1.      obat antasida
obat antasida adalah suatu zat yang memberikan reaksi alkali sehingga menetralkan asam lambung sehingga menghilangkan nyeri lambung.
Pemakaian antasida tidak boleh terlalu sering karena akan menyebabkan konstipasi.
Contoh obatnya : mylanta, simetidin (tagamet), ranitidin (zantac).
Manajemen ulkus lambung :
a.       ketenangan : diazepam/luminal
b.      hambatan nefron esofagus : beladona
c.       mengikat HCL : antasida

2.      obat digestan
Obat pencernaan jenis ini biasanya berisi enzim-enzim atau campurannya yang berguna untuk memperbaiki fungsi pencernaan.
Adapun secara garis besar sediaan digestan yang bermanfaat adalah sebagai berikut :
1.    Enzim pankreas
Enzim pankreas dalam sediaan dikenal sebagai pankreatin dan pankrelipase. Kedua zat tersebut mengandung amilase, tripsin (protease) dan lipase. Pankrelipase berasal dari pankreas hewan, aktivitas lipasenya relatif lebih tinggi daripada pankreatin.
Pankrelipase diindikasikan pada keadaan defesiensi sekret pankreas misalnya pada pankreatitis dan mukovisidosis. Ennzim ini dirusak asam lambung sehingga harus dibuat dalam bentuk tablet enteral.
Enzim pankreas sedikit sekali menyebabkan efek samping. Dosis tinggi dapat menyebabkan mual dan diare dan juga hiperurisemia.
2.    Pepsin
Pepsin adalah enzim proteolitik yang kurang penting dibanding dengan enzim pankreas. Pada defisiensi pepsin, tidak ditemukan gejala yang serius. Defisiensi pepsin total ditemukan pada pasien aklorhidria. Kegagalan lambung untuk mensekresi pepsin dan asam dengan rangsangan yang adekuat disebut akilia gastrika, sering terjadi pada pasien anemia pernisiosa dan karsinoma lambung.
3.    Empedu
Empedu mengandung asam empedu dan konjugatnya. Zat empedu yang penting untuk manusia ialah garam natrium asam kolat dan asam kenodeoksikolat. Selain penting untuk penyerapan lemak, empedu juga penting untuk absorpsi zat larut lemak misalnya vitamin A, D, E dan K.
Dalam jumlah besar, garam empedu dapat menetralkan asam lambung yang masuk ke duodenum.Pada keadaan normal hati mensekresi ± 24 g garam empedu atau 700 - 1000 ml cairan empedu/hari.
Kira-kira 85 % empedu diabsorpsi pada usus kecil bagian bawah (sirkulasi enterohepatik), sehingga hanya 80 mg garam empedu yang harus disintesis perharinya.
Asam-asam empedu meningkatkan sekresi empedu dan disebut zat koleretik, garam empedu kurang memperlihatkan aktivitas koleretik. Asam dehidrokolat suatu kolat semisintetik terutama aktif untuk merangsang empedu dengan BM (Berat molekul) rendah karena itu dinamakan zaat hidrokoleretik. Zat ini hanya merangsang pengeluaran empedu dan bukan prosuksi empedu.
Berbeda dengan asam kolat, asam kenodeoksikolat menurunkan kadar kolesterol dalam empedu. Obat ini berguna untuk mengatasi batu kolesterol kandung empedu pada pasien tertentu.
Asam kenodeoksikolat bekerja dengan menurunkan absorpsi kolesterol dari usus dan menurunkan sintesis kolesterol. Bila kadar asam kenodeoksikolat mencapai 70 % empedu total, maka larutan empedu yang tadinya jenuh kolesterol menjadi tidak jenuh.
Graam empedu menurunkan resistensi mukosa saluran cerna terhadap asam lambung. Kenyataan ini diduga mempunyai implikasi terhadap terjadinya gastritis, tkak peptik dan refluks esofagus.

3.      obat emetik
obat yang merangsang tenggorokan sehingga membuat seseorang muntah
Obat
dosis
Sirup ipekak

Apomorfin
D : PO : 15 ml
A > 1 thn : 15 ml
D : SK : 4-10 mg

4.      obat antiemetik
obat ini bertujuan utuk mengurangi rasa mual dan mengurangi frekuensi mual
Obat
dosis
Klorpromazin
Metoklopramid
Dimenhidrinat
PO : IM : 10-25 mg tiap 4-6 jam
PO : 10 mg
Tab 500 mg,btl 1000tab

5.      obat antispamodik
Obat
fungsi
Hyosine
Clidinium
Mebeverine
Tiemonium
Pengobtan tukak lambung
Mengobati kram perut
Mengobati kram dan kejang pada perut dan usus
mengurangi kejang otot pada usus, bilari, kandung kemih, dan uterus.

6.      obat laksatif
laksatif dipakai untuk mengeluarkan tinja.
Ada 4 tipe laksatif:
a.       pencahar rangsang
Pencahar perangsang secara langsung merangsang dinding usus besar untuk berkontraksi dan mengeluarkan isinya. Obat ini mengandung substansi yang dapat mengiritasi seperti senna, kaskara, fenolftalein, bisakodil atau minyak kastor. Obat ini bekerja setelah 6-8 jam dan menghasilkan tinja setengah padat, tapi sering menyebabkan kram perut. Dalam bentuk supositoria (obat yang dimasukkan melalui lubang dubur), akan bekerja setelah 15-60 menit.
b.      pencahar garam
Bahan-bahan osmotik mendorong sejumlah besar air ke dalam usus besar, sehingga tinja menjadi lunak dan mudah dilepaskan. Cairan yang berlebihan juga meregangkan dinding usus besar dan merangsang kontraksi. Pencahar ini mengandung garam-garam (fosfat, sulfat dan magnesium) atau gula (laktulosa dan sorbitol). Pencahar ini pada umumnya bekerja dalam 3 jam dan lebih baik digunakan sebagai pengobatan daripada untuk pencegahan
c.       pembentuk isi usus (bulk)
Bulking agents (gandum, psilium, kalsium polikarbofil dan metilselulosa) bisa menambahkan serat pada tinja. Penambahan serat ini akan merangsang kontraksi alami usus dan tinja yang berserat lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan. Bulking agents bekerja perlahan dan merupakan obat yang paling aman untuk merangsang buang air besar yang teratur. Pada mulanya diberikan dalam jumlah kecil. Dosisnya ditingkatkan secara bertahap, sampai dicapai keteraturan dalam buang air besar. Orang yang menggunakan bahan-bahan ini harus selalu minum banyak cairan.
d.      pelunak tinja
Dokusat akan meningkatkan jumlah air yang dapat diserap oleh tinja
Obat yang biasa digunakan natrium dokusat, kalsium dokusat, miyak mineral

7.      obat anti diare
penyebab diare:


a.       makanan
b.      pengerasan tinja
c.       toksin bakteri
d.      reaksi obat
e.       tumor usus
f.       stres  dan kecemasan


obat-obatan antidiare
loperamid, absorben (kaolin-pekin/kaopectate dan garam-garam bismut/pepto bismol)
obat-obat ini dimetabolisasi didalam hati dan diekskresikan melalui tinja dan air kemih. Masa kerja obat ini 3-4 jam.

OBAT-OBATAN PERNAFASAN
Saluran pernafasan terdiri dari 2 bagian utama :
a.       saluran pernafasan atas
jeis infeksi biasa : batuk pilek, faringitis, sinusitis
b.      saluran pernafasan bawah
jenis-jenis infeksinya : asma,amfizema, bronchitis kronik, bronkioklialis
obat-obatan saluran pernafasan atas
1.      antihistamin
manfaat obat ini mengobati rhinitis yang ditimbulkan oleh flu, mengurangi rasa gatal pada hidung yang menyebabkan pederita bersin banyak. Obat ini dapat menimbulkan rasa mengantuk.
Nama obat
dosis
Anti histamin
Difenhidramin
( Benadryl )



Kloerfenilamen maleat

Fenotiasin
(aksi antihistamin)
Prometazine
Timeprazine

Turunan piperazine
(aksi antihistamin)
Hydroxyzine

D : PO : 25-50 mg, setiap 4-6 jam
D : PO, IM, IV : 5 mg/kg/h dalam 4 dosis terbagi, tidak lebih dari 300 mg/hari
D : IM:IV: 10-50 mg dosis tumggal

D: PO : 2-4 mg, setiap 4-6 jam
A: 6-12 thn: 2 mg, setiap 4-6 jam
A: 2-6 thn: PO, 1 mg, setiap 4-6 jam


D: PO: IM: 12,5-25 mg, setiap 4-6 jam
D: PO: 2,5 mg (4 x sehari)
A: 3-12 thn: O: 2,5 (3x sehari)


D: PO: 25-100 mg
A: (<6thn):>
Keterangan:
D: Dewasa, A: anak-anak, PO: per oral, IM: intramuscular, IV: intravena

2.      obat dekongestan
merangsang reseptor sehingga mukosa hidung menciut dan sekresi cairan berkurang.
Efek samping : tensi
Obat
dosis
Efedrin
Fenilefrin
fenilpropanolamin
 D : 25-50 mg
Larutan 0,25-1%
D: 25-50 mg

3.      obat antitusif
menekan reflak batuk di pusat batuk/SSP
efek samping : depresi, konstipasi
Obat
dosis
Narkotik :
Kodein
Non narkotik :
dekstometorphan

D :  10-20 mg setiap 4-6 jam

D : 10-20 mg

4.      obat ekspektoran
merangsang pengeluaran sekret
Obat
dosis
Gliseril gualakolat
OBH
sirup : 25 mg/5ml, tab 100 mg
cairan 200 ml

5.      obat mukolitik
obat ini mencairkan dan mengencerkan sekret mukosa yang kental.
Efek samping : mual dan muntah
Obat
dosis
Ambroxol

bromheksin
D : 30 mg
A : 15 mg
D : 8-17 mg
A : 1,6-8 mg

obat-obatan saluran pernafasan bawah
bronkodilator dan antiasma
Bronkodilator adalah obat yang mempunyai efek antibronkokonstriksi.1 Bronkodilator dapat mengembalikan obstruksi jalan nafas pada asma. Cara kerjanya adalah melalui efek langsung obat pada otot polos saluran nafas. Bronkodilator dapat diberikan secara enteral, parenteral, atau inhalasi. Obat-obat tersebut mempunyai indeks terapeutik yang lebih baik bila diberikan sebagai aerosol daripada parenteral atau enteral. Di klinik aerosol dapat diperoleh melalui nebulizer (jets atau ultrasonik), metered dose inhaler (MDI), dan dry powder inhaler (DPI).2

Medikasi
 

Sediaan obat   

Dosis dewasa

Dosis anak     
Terbutalin






Salbutamol






Fenoterol









Prokaterol
IDT 0,25mg/semprot      Turbuhaler 0,25 mg ; 0,5mg/hirup                          Respule/solutio 5m/2ml
Tablet 2,5 mg


Sirup 1,5 ; 2,5 mg/ 5


IDT 100 mcg/semprot
Nebules / solutio
2,5 mg/2 ml, 5 mg / ml

Tablet 2 mg, 4 mg
Sirup 1 mg, 2 mg / 5 ml


IDT100,200mcg/semprot





Solutio 100 mcg / ml


IDT 10 mcg/semprot
Tablet 25, 50 mcg
Sirup 5 mcg / ml
Inhalasi
0,25 – 0,5 mg
3 – 4 x / hari

Oral 1,5 – 2,5 mg

3 – 4 x / hari

Inhalasi 200 mcg, 3 - 4 x / hari

Oral 1 – 2 mg,  3 – 4
x / hari

200 mcg, 3 -4  x / hari
10 – 20 mcg
2 – 4 x / hari

2 x 50 mcg / hari

2 x 5 ml / hari
Inhalasi 0,25 mg
3 – 4 x / hari
(> 12 tahun)



Oral  0,05
mg/kgBB/x
3 – 4 x / hari
Inhalasi 100 mcg, 3 - 4 x / hari

Oral 0,05mg / kg BB / x  3 – 4 x / hari

100 mcg, 3 - 4 x / hari
10 mcg



2 x / hari
2 x 25 mcg / hari
2 x 2,5 ml / hari
  
Salmeterol



Bambuterol



Prokaterol




Formoterol

IDT 25 mcg/semprot
Rotadisk 50 mcg


Tablet 10 mcg



Tablet 25, 50 mcg
Sirup 5 mcg / ml



IDT 4,5 ; 9 mcg/semprot

2 -4  semprot,
2 x / hari

1 x 10 mg / hari,
Malam

2 x 50 mcg / hari
2 x 5 ml / hari

4,5 – 9 mcg
1 – 2 x / hari

1 - 2  semprot,
2 x / hari


2 x 25 mcg / hari


2 x 2,5 ml / hari



2 x 1 semprot
( > 12 tahun )

Bronkodilator Teofilin adalah suatu metilsantin yang memiliki struktur kimia mirip dengan santin pada diet umum, kafein dan teobromin. Aminofilin adalah garam etilendiamin yang disintesis untuk meningkatkan kelarutan santin pada pH netral
Medikasi
Sediaan
Dosis dewasa
Dosis anak
Aminofilin

Teofilin lepas lambat


Aminofilin lepas lambat
Tablet 130, 150 mg
Tablet 200 mg
Tablet 125, 250, 300 mg 400 mg

Tablet 225 mg
3 – 5 mg / kgBB / x
3 – 4 x / hari
2 x 125 – 300 mg
200 – 400 mg, 1 x / hari
2 x 1 tablet
3 – 5 mg / kgBB / x
3 – 4 x / hari
2 x 125 mg ( > 6 tahun)

½ - 1 tablet, 2 x ./ hari
( > 12 tahun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar